Oktober 31, 2007

User lebih Nyebelin dari "Hacker"

“Hacker” ato lebih sering disebut penyusup jaringan komputer, dan ancaman keamanan lain ternyata tidak terlalu membuat pusing manajer teknologi informasi (TI) di kantor. Justru pengguna/user biasalah yang lebih menyebalkan.

Hal itu terbukti dalam survei yang dilakukan terhadap 158 pekerja dan 159 manajer TI dari perusahaan di Australia yang memiliki lebih dari 50 karyawan. Dari hasil survei ditemukan bahwa 59% perusahaan yang disurvei tidak memblokir jaringan berbagi file, sedangkan 47% tidak menggunakan filter untuk menyaring lalu lintas internet.

Hal kedua, setelah pengguna, yang membuat pusing bagi 48% manajer TI adalah masalah anggaran. Menyusul kemudian adalah minimnya perhatian terhadap masalah keamanan (25%) dan kemudahan menghadirkan teknologi baru (18%).

Seperti detikINET kutip dari PCWorld, Rabu (31/10/2007), bahwa sebagian besar perusahaan (87%) memasang filter URL. Dari jumlah itu, paling banyak menganggap phising sebagai ancaman terbesar (58%), menyusul spyware (56%) dan pesan instan (51%).

Sedangkan dari sisi pengguna/user menganggap kehilangan data rekening bank dan nomor kartu kredit adalah lebih buruk daripada kehilangan data perusahaan. Sebanyak 74% pengguna akhir non-TI ini merasa akan dipecat jika sampai membocorkan dokumen rahasia perusahaan atau melihat pornografi, sedangkan 63% menganggap hal sama jika kedapatan memasukkan spyware dan virus.

Dari hasil survei terhadap manajer TI, mengatakan bahwa karyawan akan dipecat jika mereka berani membocorkan dokumen sensitif (56%), menyebabkan jaringan perusahaan kebobolan virus (52%), dan mendownload pornografi (34%).

Permasalahan lain, yang makin membuat departemen TI kesal dengan pengguna akhir adalah masalah pemborosan waktu untuk browsing hal-hal yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. Uniknya, dalam survei tersebut, waktu yang dianggap terbuang ini jauh lebih besar jika dilihat oleh manajer TI dibandingkan dari sudut pandang pengguna.

Paypal Masuk Indonesia

Kabar gembira..!

PAYPAL - merupakan alat pembayaran online yang paling banyak dipakai di seluruh dunia, dan kini mengijinkan orang Indonesia untuk bisa MENERIMA pembayaran melalui PAYPAL!Ini merupakan moment penting bagi seluruh online marketer Indonesia mengingat peluang kita untuk lebih sukses di dunia bisnis online semakin terbuka LEBAR.

PAYPAL ini adalah alat pembayaran yang sangat populer diluar negeri dan sampai saat ini sudah tercreate 150 juta account di 190 negara.

Karena 150 juta orang sudah percaya kepadanya dengan cara mendaftarkan kartu kredit mereka di PAYPAL. Setiap mereka berbelanja, mereka tinggal masuk ke account PAYPAL mereka dan tidak perlu lagi memasukkan kartu kredit di sembarangan tempat yang rawan terhadap pembobolan kartu kredit. PAYPAL yang mengurusi pembayaran ke merchantnya.

Dengan dibukanya kesempatan untuk orang Indonesia bisa menerima uang melalui PayPal, berarti kita sekarang bisa:

1. Mengikuti lebih banyak program afiliasi online yang memberikan komisi melalui PAYPAL.
2. Membuka 'toko online' dengan menerima pembayaran dari customer melalui PAYPAL.
3. Peluang besar bagi orang Indonesia (terutama UKM) dan juga individu untuk bisa mulai berjualan di eBay! :-)

Untuk itulah mari bersama-sama menjaga kepercayaan yang telah PAYPAL berikan kepada kita untuk menggunakan dengan sebaik-baiknya. Dan satu lagi jangan sampai kita mencoreng muka sendiri, kita ga mau kan di black list lagi.....yang ada ntar kita ga bisa maju mengikuti perkembangan Internet Marketing.

Bagaimana Menciptakan Home Bisnis

Di era yang serba canggih, dan tuntutan zaman globalisasi mau tidak mau suka dan tidak suka kita harus siap dengan adanya perubahan. Hal inilah yang menjadikan kita untuk sesegera mungkin mempersiapkan diri dengan membekali ketrampilan. Utamanya ketrampilan tentang komputer, untuk itulah mulai hari ini kita perlu menciptakan yang namanya Home bisnis. Ini berawal dari banyaknya tawaran atau peluang2 yang memungkinkan kita meningkatkan income tambahan di luar pekerjaan kita sekarang