November 27, 2008

Tips Hemat Uang Belanja Bulanan

Menekan pengeluaran yang tidak perlu bisa menghemat belanja bulanan.
Boleh percaya boleh tidak, bahwa banyak sekali pengeluaran-pengeluaran yang kita lakukan sebetulnya yang sifatnya tidak wajib, sehingga Anda bisa leluasa menekan jumlah pengeluarannya.

Jaman makin susah aja nih! Harga barang-barang makin membumbung tinggi dan pendapatan tak juga meningkat, dalam keadaan seperti ini kita dituntut untuk berhati-hati dalam menggunakan uang, kalau perlu harus super hemat. Nah, berikut kami sampaikan beberapa tips untuk menghemat dalam penggunaan uang.
- Hal yang paling berkaitan dengan efektifitas pengelolaan anggaran dalam rumah tangga atau pribadi adalah menghemat uang dengan hanya mengeluarkannya untuk keperluan yang benar-benar kita butuhkan.

- Untuk memulai rencana penghematan, Anda bisa mengambil pena dan membuat catatan seberapa banyak uang yang perlu Anda keluarkan untuk kebutuhan dalam bulan ini, dan seberapa yang harus Anda sisakan untuk ditabung.

- Untuk kebutuhan sehari-hari , Anda bisa membuat daftar belajaan sebelum berangkat berbelanja. Mulai dengan barang yang paling besar dan membutuhkan dana lebih, cari celah dengan harga yang masih memungkinkan Anda dapat menyisakannya untuk keperluan yang lain, lalu menurun ke skala ke barang yang lebih tidak mahal.

- Hindari bujukan discount. Sebaiknya sebelum Anda tergiur merogoh kocek untuk membeli barang berlabel 'discount', pikir sekali lagi apakah barang tersebut benar-benar Anda butuhkan.

- Sediakan kotak tabungan, masukan uang-uang receh kembalian ke kotak tabungan itu. Dan di akhir bulan Anda bisa mengambilnya. Lumayan kan dapat digunakan buat bayar uang parkir atau hal-hal kecil lain di bulan berikutnya.

Sebut saja: fitness, rekreasi, dan menonton. Semua itu tidak wajib. Paling tidak, dari sekali seminggu, aktivitas itu bisa Anda kurangi menjadi sekali dalam dua minggu atau sekali sebulan. Ada banyak lagi pengeluaran yang bisa Anda tekan. Setidaknya lewat empat pos pengeluaran yang harus Anda waspadai. Keempat pos itu adalah :
1) telepon, listrik, air;
2) biaya sosial seperti hadiah dan sumbangan;
3) busana dan askesoris; dan
4) hiburan.

1) Telpon, Air, Listrik
Telepon, listrik, dan air adalah pos-pos pengeluaran yang punya kecenderungan untuk jadi besar kalau Anda tidak berhati-hati. Kenapa demikian? Selain karena ketiganya adalah fasilitas yang akan menunjang keberlangsungan hidup di rumah Anda, alasan lainnya adalah karena pembayaran ketiga pos tersebut dilakukan belakangan. Segala sesuatu yang pembayarannya dilakukan belakangan, biasanya akan terasa berat ketika Anda harus membayarnya di akhir.
Ada dua komponen yang biasanya Anda bayar pada rekening telepon, pertama adalah biaya langganan, dan yang kedua adalah pulsa. Kalau bicara tentang biaya langganan, mungkin hal itu agak sulit Anda ubah karena jumlahnya memang sudah tetap tiap bulannya. Tapi pembayaran pulsa biasanya ditagih berdasarkan jumlah pemakaian Anda. Nah, bagaimana tipsnya?
Pertama, bicara hemat di telepon. Ingat, harga pulsa telepon setiap tahun meningkat dan semakin mahal. Bicaralah hanya yang penting-penting saja. Bila Anda merasa ingin mengobrol lebih panjang, mengapa Anda tidak merancang pertemuan tatap muka saja? Selain Anda puas mengobrol, silaturahmi pun bisa terjaga.
Kedua, internet sangat mungkin menjadi salah satu sumber membengkaknya rekening telepon Anda. Ini karena dengan internet, Anda punya kemungkinan terjebak dalam pemakaian yang sangat lama. Gunakan untuk komunikasi melalui email atau browsing yang dibutuhkan saja.
Ketiga, Amankan telepon dengan kunci. Apalagi kalau jumlah anggota keluarga di rumah cukup banyak.
Adapun tips menghemat biaya listrik Anda antara lain:
1.Hindari pemakaian listrik secara serentak di malam hari. Jangan menyetrika atau mencuci di malam hari, sementara seluruh lampu rumah dan televisi menyala.
2.Jangan biarkan AC menyala sepanjang hari.
Bila perlu, untuk menghemat, ganti AC dengan kipas angin gantung atau exhaust fan. Keduanya jauh lebih murah daripada AC yang sangat menyedot beban listrik.
3.Ganti lampu bohlam dengan lampu neon. Lampu neon mungkin lebih mahal dibanding bohlam, tapi pada praktiknya, listrik yang harus Anda bayar kemudian bisa jadi jauh lebih murah karena energi yang diperlukan lebih hemat.
4.Matikan lampu atau barang elektronik bila sedang tidak digunakan
Sekarang kita bicara tentang air, bila Anda menggunakan air dari PAM. Bila Anda memakai jetpump, hal ini tidaklah sesuai. Tapi tidak ada salahnya Anda mengetahui sejumlah tips yang bisa Anda lakukan dalam menghemat pemakaian air:
Pertama, gunakan pancuran air atau istilah kerennya shower. Dengan pancuran, air yang Anda pakai akan jauh lebih sedikit, tetapi tersebarnya air tersebut tidak kalah dengan kalau Anda memakai gayung. Bahkan Anda mungkin akan merasakan tekanan air yang lebih besar dan terus menerus.
Kedua, pasang bak kecil dan hindari melubernya air ketika mengisi bak. Anda suka menyalakan keran untuk mengisi bak mandi? Bila ya, kapan Anda mematikan keran itu? Ketika penuh kan? Dan apa yang Anda lakukan sementara keran air tersebut sedang mengisi bak?
Jawabannya jelas, Anda pasti melakukan hal lain. Dan sayangnya, ketika Anda kembali ke kamar mandi, bukan sekali dua kali Anda pasti menemukan air yang Anda isi ke dalam bak meluber keluar bak karena kepenuhan. Ini berarti, Anda membayar untuk air yang tidak Anda gunakan. Sayang kan?

2) Biaya Sosial
Pernahkah Anda mencoba menghitung, berapa kali dalam bulan ini Anda mendapat undangan pesta pernikahan? Selanjutnya, coba hitung lagi berapa total uang yang Anda keluarkan untuk hadiah pernikahan tersebut. Mungkin banyak dari Anda yang kaget setelah mencoba menghitungnya. Kenapa? Karena terlalu banyak.
Ya, hadiah pernikahan memang hanya salah satu contoh dari sekian banyak 'biaya sosial' yang biasa kita temui dalam pergaulan kita sebagai anggota masyarakat. Masih banyak lagi contoh biaya sosial yang bisa Anda temui, seperti iuran RT/RW, permohonan sumbangan untuk masjid, gereja, panti asuhan, dan sebagainya, bahkan iuran arisan pun sebenarnya bisa digolongkan ke dalam biaya sosial, lho. Prinsipnya, pengeluaran uang yang dilakukan untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar atau “membantu” orang di sekililing kita, bisa dikatakan sebagai biaya sosial.
Kalau kita lalai atau sengaja menghindari, tentu kita bakal mendapat sanksi sosial seperti cemoohan, sindiran, atau dikucilkan dalam pergaulan. Memang repot, tapi kalau kita tidak pintar memilah-milah mana yang wajib dan perlu, biaya-biaya sosial yang muncul sehari-hari, bila diakumulasikan, bisa menjadi besar dan bukan tidak mungkin akan memberati keuangan kita.
Karena kendali atas biaya sosial ini berada pada diri kita masing-masing, kita sendirilah yang mesti pintar-pintar menyiasati pengeluaran untuk biaya yang satu ini, agar anggaran tidak jebol. Sehingga, kalau ada biaya sosial yang harus kita keluarkan, kita juga pasti bisa mengeluarkan uang untuk biaya tersebut dengan hati yang lebih ikhlas, tanpa perlu ngedumel atau marah-marah. Nah, untuk membantu Anda mengendalikan biaya sosial, di bawah ini sejumlah tips yang mungkin bermanfaat:
Pertama, perkirakan jumlah kebutuhan biaya sosial. Beberapa dari Anda mungkin memasukkan kebutuhan biaya sosial ke dalam kelompok "Pengeluaran Tak Terduga" dalam anggaran Anda. Padahal, jangan lupa, biaya sosial tidak selalu tidak bisa diduga. Beberapa dari biaya sosial yang Anda keluarkan terkadang malah sudah bisa diperkirakan sebelumnya. Contohnya, iuran RT/RW atau arisan ibu-ibu di lingkungan Anda. Selain itu, Anda tentu juga dapat memperkirakan berapa besarnya uang arisan atau berapa besar uang iuran di RT/RW Anda.
Demikian juga dengan sumbangan-sumbangan seperti hadiah pernikahan. Anda dapat memperkirakan sebelumnya berapa kira-kira jumlah undangan yang akan Anda terima bulan ini, dan berapa total biaya yang akan Anda keluarkan untuk masing-masing amplop pengantin.
Mungkin memang ada biaya sosial seperti sumbangan-sumbangan yang sifatnya benar-benar tidak terduga. Untuk menghadapi jenis-jenis biaya sosial seperti ini, yang bisa Anda lakukan adalah memperkirakan berapa jumlah batasan yang kira-kira akan Anda keluarkan. Prinsipnya, Anda tetap bisa membuat perkiraan kalau mau. Kan, enak kalau angka biaya sosial ini bisa diperkirakan dulu sebelumnya. Tak perlu terperinci sekali, yang penting ada perkiraan angkanya.
Kedua, susun daftar prioritas. Setelah Anda memperoleh perkiraan tentang berapa total kebutuhan biaya sosial, yang harus Anda lakukan berikutnya adalah membuat daftar prioritas dari tiap-tiap komponen biaya sosial tersebut. Misalnya, prioritas pertama iuran RT, prioritas kedua Arisan RT, prioritas ketiga, dan seterusnya.. Tempatkan komponen biaya yang benar-benar tak terduga dalam urutan terakhir di daftar prioritas Anda. Cara ini akan memudahkan Anda menyusun prioritas biaya sosial Anda.
Ketiga, sesuaikan daftar prioritas dengan anggaran. Langkah berikutnya adalah menyesuaikan daftar prioritas yang baru saja Anda buat dengan anggaran keluarga Anda. Caranya, sisihkan sejumlah uang untuk kebutuhan biaya sosial Anda. Kemudian, poskan uang tersebut pada komponen-komponen biaya sosial yang Anda buat dalam daftar prioritas Anda. Urutkan mulai dari komponen biaya yang berada pada urutan pertama pada daftar, lalu lanjutkan ke urutan berikutnya, dan begitu seterusnya, sampai ke komponen biaya yang menjadi prioritas terakhir.
Kalau dana Anda ternyata tidak cukup, tentu saja akan ada komponen-komponen biaya sosial yang harus Anda relakan dicoret dari daftar. Biasanya yang akan menjadi “korban” pencoretan pertama kali adalah komponen biaya sosial yang sifatnya benar-benar tak terduga.
Keempat, jangan ragu mengatakan “Tidak”. Bila Anda telah menyesuaikan daftar prioritas biaya sosial dengan anggaran, yang harus Anda lakukan sekarang adalah mematuhi daftar tersebut. Kalau ada kebutuhan di luar anggaran, Anda harus bisa mengatakan “tidak” kepada pihak yang meminta Anda menyumbang, misalnya. Ada banyak seniman untuk menolak permintaan tersebut supaya pihak yang meminta tidak tersinggung atau marah.

3) Busana dan Aksesoris
Baju memang penting, tapi Anda mungkin bisa menekan jumlah rupiah yang Anda keluarkan untuk baju kalau memang pengeluaran Anda untuk baju terasa besar. Yang dimaksud busana dan aksesori adalah pakaian yang kita kenakan setiap hari berserta segala pelengkapnya, seperti tas, sepatu, sabuk, dan segala macam perhiasan yang melekat di tubuh ataupun busana.
Begitu beragamnya jenis busana dan aksesori hingga tanpa sadar kita sering terbujuk memiliki lebih banyak ragam busana dan aksesori. Tahu-tahu tanpa terasa kita sudah membelanjakan begitu banyak untuk pengeluaran yang satu ini.
Bagaimana caranya agar pengeluaran untuk busana dan aksesori tidak kebablasan? Anda mesti menanyakan pada diri sendiri, apa benar saya memerlukan barang ini? Pantaskan saya memakainya? Kalaupun saya memang bisa memakainya, seberapa seringkah? Disiplinkan diri Anda hanya untuk membeli baju bila memang dibutuhkan. Untuk menekan anggaran belanja, kalau biasanya beli baju baru sebulan sekali, sekarang coba dijadikan dua bulan sekali. Beli yang kualitasnya bagus karena lama pemakaiannya jangka pemakaiannya bisa lebih lama.
Supaya koleksi baju dan aksesoris Anda kelihatan banyak, pintar-pintarlah memadupadankan semua koleksi Anda. Dengan demikian, tidak ada koleksi baju atau aksesoris yang mubazir.

4) Hiburan
Hiburan bukan melulu soal menonton film atau konser, tapi banyak macamnya. Anda menyaksikan hiburan mendengar musik di radio tape Anda di rumah atau menonton televisi, itu juga sudah hiburan. Anda pergi ke restoran dan makan bersama teman-teman Anda, itu juga hiburan. Apa lagi? Banyak, kan? Apa pun itu, asalkan sifatnya bisa menghibur diri Anda sendiri, itu bisa dikatakan sebagai hiburan.
Masalahnya, yang namanya hiburan itu butuh biaya. Katakan saja kalau Anda menonton di bioskop, Anda bisa keluar uang sekitar Rp 10.000-25.000 untuk satu orang. Memang sih, kelihatannya cukup murah. Tetapi dalam satu bulan, Anda kan tidak mungkin hanya nonton saja?
Kalau Anda senang menonton film sebagai sarana hiburan Anda melepas lelah setelah seminggu bekerja, mungkin inilah hiburan yang biasanya Anda lakukan minimal sebulan sekali, mengingat hampir setiap bulannya selalu saja ada film bagus yang diputar.
Namun cara yang lebih murah adalah dengan menyewa atau membeli VCD jauh lebih murah daripada kalau Anda harus nonton ke bioskop. Iya dong, kalau nonton di bioskop bisa Rp 10.000 sampai dengan Rp 25.000 untuk satu orang.
Mungkin dengan harga yang sama Anda bisa menyewa 2 atau 3 VCD. Atau, kalau VCD tersebut Anda beli, Anda tinggal menambah beberapa puluh ribu rupiah lagi, dan VCD itu bisa Anda tonton sepuas-puasnya. Jadi, urut-urutan dari yang paling mahal sebagai berikut: menonton di bioskop (paling mahal), membeli VCD (lebih murah), dan menyewa VCD (paling murah).
Nah, kalau Anda suka mendengarkan CD musik karena harga CD lebih tinggi, tak ada salahnya Anda hanya membeli CD kalau memang Anda yakin bahwa lagu-lagunya cukup enak untuk dinikmati dari sebuah CD. Sayang kan, kalau Anda membeli CD dengan harga yang cukup tinggi tetapi lagu-lagunya biasa-biasa saja. Batasi juga pengeluaran Anda membeli CD, misalnya satu keping CD per bulan, atau dengan harga, misalnya 300.000 sebulan.
Untuk anggaran makan di luar bersama keluarga, bicara soal harga, biasanya uang yang harus Anda keluarkan akan sangat bergantung pada tempat yang Anda datangi. Semakin bagus dan mewah tempat itu, biasanya uang yang harus Anda keluarkan akan semakin mahal. Tetapi jangan lupa bahwa hal itu biasanya cukup sebanding, karena suasananya biasanya juga mahal harganya.
Tentu saja, saya tidak akan menyarankan Anda datang ke tempat yang murah dibanding ke tempat yang mahal, karena biasanya masing-masing tempat makan memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri. Boleh saja sesekali mengajak keluarga makan di restoran yang agak mewah. Misalnya, ketika ayah/ibu mendapat bonus dari kantor. Selebihnya, untuk acara makan di luar setiap malam minggu, fast food dan kedai yang bersih bisa menjadi pilihan.
Bila hiburan Anda di rumah adalah menonton TV, tak usah ngotot berlangganan TV Kabel memang anggaran keluarga Anda tidak mencukupi. Sekarang ini ada tujuh stasiun TV di Indonesia yang bisa Anda tonton. Kompetisi yang ketat membuat mereka berlomba-lomba menyajikan acara yang menarik. Nah, tinggal Anda rajin membaca jadwal acara masing-masing televisi di koran untuk mencari acara yang paling menarik.

Bagaimana dengan tips kecil yang kami sampaikan di atas? Semoga dapat bermanfaat untuk menghemat bugdet Anda setiap bulannya, dan selamat mencobanya!

Kumpulan dari beberapa rubrik dan artikel

Tidak ada komentar: